Sunday 6 March 2016

Mendeduksi Seseorang Seperti Sherlock Holmes


Sejak kemunculan pertamanya pada tahun 1887, Sherlock Holmes menjadi sangat fenomenal. Bahkan hingga saat ini ia tercatat dalam Guiness Book of Worlds Record sebagai tokoh yang paling banyak diperankan oleh aktor yang berbeda. Yang paling membuat Holmes terkenal adalah kemampuannya untuk mengetahui siapa orang yang ia lihat hanya dalam sekali lihat saja, yang Holmes sebut sebagai deduksi.

Kalau Holmes itu fiksi, apakah kemampuannya itu fiksi saja? Tidak! Psikologis Maria Konnikova dalam bukunya "Mastermind: How To Think Like Sherlock Holmes" mengemukakan kalau kemampuan itu mungkin-mungkin saja bisa dilakukan oleh seseorang.
Secara umum, Metode deduksi yaitu penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum atau penemuan yang khusus dari yang umum. Metode deduksi akan membuktikan suatu kebenaran baru berasal dari kebenaran-kebenaran yang sudah ada dan diketahui sebelumnya (berkesinambungan ). Metode deduksi umumnya dipakai pada bidang matematika untuk membuat turunan-turunan rumus yang lebih simpel.Dalam karangan penerapan penalaran deduktif ini tampak pada pernyataan umum yang dituangkan dalam kalimat utamayang kemudian menuju pada beberapa kalimat penjelas.
 Sherlock holmes memaksimalkan teori deduksinya dengan melakukan Obsevasi (Observation) terlebih dahulu untuk mencari fakta yang ada di lokasi kejadian. Setelah menemukan hal-hal yang penting, disinilah Metode deduksi bekerja untuk menyimpulkan hal tersebut menjadi informasi yang dibutuhkan untuk memecahkan misteri tersebut.
Berikut adalah cara mendeduksi seseorang.

1. Perhatikan detail

Ketika Holmes pertama kali bertemu dengan Watson, ia langsung menebak kalau Watson berasal dari Afghanistan.
Watson kebingungan, "Dafuq! Darimana elu tau?"
Holmes menjawab:
"Gw tau lu dari Afghanistan. Elu adalah orang medis, tapi gaya lu kaya tentara. Lu keliatan baru datang dari daerah tropis karena wajah lu yang gelap bukan kulit asli lu kayak tangan lu yang putih. Elu keliatan telah melihat banyak penderitaan dan rasa sakit. Itu terlihat dari wajah mu yang menahan sakit di tangan kiri. Terus, dimana daerah tropis yang seorang dokter tentara datangi sampe ia melihat banyak penderitaan dan rasa sakit dan juga mendapati tangannya terluka? Jelas, Afghanistan."
Dari cuplikan novel A Study in Scarlet diatas, Konnikova telah meneliti kalau Holmes melihat hal semacam "Tropis", "Sakit", dan "Penderitaan" lalu merangkumnya menjadi satu. Dan sampailah pada deduksi yang menakjubkan.
Intinya, kita harus melihat detail seseorang dan menyimpulkannya.

2. Perhatikan hal yang paling mendasar

Ketika Holmes menyindir kalau solusi dari kasus adalah "dasar", ia tidak menganggap kalau pekerjaan detektif itu mudah. Sebaliknya, dia berbicara tentang elemen penting dari kasus itu.
Holmes mengatakan:
"Sebelum beralih ke aspek mental dan moral yang lebih besar, kuasailah masalah yang paling mendasar."
 Sesuai dengan perkataannya, Holmes memulai mengerjakan kasus dengan mengumpulkan fakta-fakta dari kasus tersebut sebelum mulai menginterpresentasikan.

Hal ini juga termasuk dalam caranya melakukan deduksi. Ia melihat hal dasar dari subjek seperti celana yang ia pakai, topi, kumis, dan bahkan debu.

Asal subjek juga termasuk hal mendasar. Contoh nya ya kaya gini

3. Gunakan semua indramu

Di bukunya yang berjudul "Hound of the Baskervilles", Holmes mengumpulkan petunjuk tidak hanya dengan membaca apa yang ia temukan, tapi menggunakan semua indranya.
Dalam buku itu menjelaskan kalau Holmes mencium 75 parfum untuk menemukan petunjuk dari kasus yang ia hadapi.

Well, kita ga perlu ngelakuin gitu. Tapi kita bisa meniru apa yang ia lakukan dengan cara mencium bau subjek yang akan kita deduksi. Tak hanya mencium, kita harus menggunakan semua indra kita untuk mengetahui apa yang baru subjek lakukan asal jangan grepe-grepe loh ya!

4. Cocoklogi

Susudah menemukan semua hal dari subjek, cocokkan lah apa yang telah subjek lakukan, hal yang mendasar dari subjek, dan gunakan indramu untuk meneliti subjek sampai tercipta hal-hal yang ada pada diri subjek.

kandang ayam, terbukti jionis!
Misalnya ada bekas air di bibir subjek, pastilah ia habis minum. Minum apa? Hal paling mendasar dari subjek adalah ia suka pulang malam. Terus tercium bau alkohol dari bibir subjek. Dari situ bisa disimpulkan kalau subjek adalah seorang pemabuk sampai pagi.

 5. Perhatikan gerakan tubuh

Selain mengetahui gerakan tubuh untuk melakukan deduksi, hal ini juga penting untuk melihat reaksi subjek. Jika subjek merasa gelisah, jangan teruskan deduksimu atau kau akan dianggap tak sopan karena telah mempermalukan klien di depan umum :v

Baik, sekian yang bisa saya sampaikan. Saya harap ini bermanfaat untuk yang iseng mencoba deduksi kaya Holmes.
Remember, The game is on!

2 comments: