Hai Sherlockian!
Tentunya penggemar sherlock sejati pasti pernah nonton Sherlock BBC kan? Konon katanya serial tv itu (ya, bukan movie) lebih menggambarkan sosok Sherlock Holmes yang asli! Bennedict Cumberbatch, sang pameran Sherlock Holmes itu sendiri bahkan membaca semua tentang Sherlock sebelum bermain peran. Dan hasilnya pun tidak sia-sia, Sherlock Holmes menjadi sesuai apa yang diharapkan oleh penontonnya, arogan, jenius, dan merasa paling pintar di Inggris--mungkin dunia (walaupun kenyataannya emang begitu sih xD)
Karakter pendamping kesayangan kita semua, John Watson yang diperankan oleh Martin Freeman juga tak kalah bagusnya. Ia berakting dengan sangat memuaskan!
Oke, mari kita mereview episode pertama dari Sherlock versi masa depan ini,
Adegan pertama dibuka oleh suasana perang dimana Watson ikut didalamnya. Adegan perang dibuat dengan sangat epik sampai membuat saya khawatir, "Jangan sampai didominasi unsur aksi!"
Yea, seperti yang kita tahu, unsur aksi membuat film adaptasi dari novel atau buku menjadi aneh (kecuali kalau yang diadaptasi memang banyak aksinya).
Namun itu semua hanyalah mimpi Watson, sukurlah.
Lalu kemudian Watson berkonsultasi dengan psikiaternya, ternyata hasil dari perang itu membuat Watson trauma sehingga menyebabkan kakinya pincang, atau setidaknya begitulah pendapat si psikiater. Watson lalu disarankan untuk membuat blog tentang kehidupannya sehari hari dan---tunggu, BLOG!? Whoa! Ternyata ini berlatar di masa sekarang!
Well, semoga saja tidak mengecewakan. Kemudian dilanjutkan dengan konferensi pers Scotland Yard, tentu saja ada polisi yang familiar disana yang menjadi juru bicaranya, siapa lagi kalau bukan Greg Lestrade!
Konferensi pers itu membahas tentang kasus mengenai 3 orang bunuh diri dengan alasan yang tidak diketahui, uniknya, saat Lestrade menjawab pertanyaan dan mengemukakan hipotesisnya, tiba-tiba saja seluruh Handphone yang ada disitu menyala tanda ada pesan masuk, dan pesan itu bertuliskan "Wrong!"
Tampaknya kita sudah tahu siapa ini...
Kembali ke Watson, sepertinya ia ingin memulihkan dirinya dengan berjalan-jalan santai sampai akhirnya ia bertemu dengan teman lama, Mike Stamford.
Merekapun berbincang-bincang setelah sekian lama tidak bertemu, dan ketika Mike mengetahui Watson sedang depresi, ia menyarankan Watson untuk mencari teman serumah. Watson menolak.
Dan lalu, Mike berkata kalau Watson adalah orang kedua yang menolak dengan alasan yang sama, "Mana ada yang mau menjadi teman serumahku.".
Di suatu tempat di kamar mayat, terlihat Sherlock sedang memeriksa mayat dan err...mencambuknya...
Gila nih orang, mayat sampe dicambukkin buat tahu luka lebam selama 20 menit. Di kamar itu juga ada perawat yang tampak mengenal Sherlock dan sudah terbiasa akan kedatangannya dan 'eksperimen' di kamar itu, Molly Hopper.
Singkat cerita, Watson bersama Mike mendatangi Sherlock yang sedang melakukan sesuatu di labnya. Sherlock langsung menyambut dengan meminjam HP Mike, namun Mike tidak membawanya, Watson pun meminjamkan HPnya. Saat Sherlock mengambil benda itu, ia langsung melontarkan pertanyaan yang membuat Watson terkejut, "Afghanistan atau Iraq?"
Seperti novelnya yang berjudul "A Study in Scarlet", Sherlock dengan mudah mengetahui latar belakang Watson hanya dengan melihatnya sekilas saja, Sherlock mengetahui kalau Watson adalah bekas tentara dan juga ingin memiliki teman serumah dan mengajaknya untuk tinggal di 221B Baker Street. Bahkan, Sherlock juga tahu tentang adik Watson yang pemabuk, Harry Watson.
Dan perkenalan Sherlock lumayan memorable disini...
"Namaku Sherlock Holmes dan alamatnya 221B Baker Street" dan kedipan mata
Whoa! 10 menit pertama saja sudah sangat memuaskan begini, memang hebat BBC dalam mengadaptasi Sherlock Holmes menjadi film dengan latar masa depan.
Apalagi kemunculan Mark Gatiss sebagai Mycroft bisa mengecoh saya dengan mengiranya sebagai Moriarty.
Padahal dia... yah tahu sendirilah kalau sudah menonton filmnya sampai akhir.
Masih ingat kasus tiga orang bunuh diri yang dibahas Lestrade? Ya, terjadi bunuh diri lagi untuk yang keempat kalinya. Kasus ini yang ternyata bukan sekedar bunuh diri pun membawa Sherlock pada Moriarty (yang asli!) karena si pelaku sebenarnya mendapat sponsor Moriarty untuk setiap pembunuhan yang ia lakukan. Si pelaku, Jeff Hope tiba-tiba saja ditembak oleh Watson dari seberang bangunan.
Sherlock pun menyiksa dia untuk memberitahu nama siapa yang mensponsorinya. Dan, Jeff Hope meneriakkan nama Moriarty sebagai kata terakhir sebelum ia akhirnya benar-benar mati.
Bahkan Moriarty sudah nampak perannya di episode pertama! Sepertinya serial Sherlock season ini akan lebih menunjukkan peran Moriarty dalam setiap kasus yang Sherlock tangani sebelum akhirnya showdown.
Untuk yang belum nonton, bisa di download di post sebelumnya ^.^